Fungsi sentral humas adalah menunjang manajemen dalam
mencapai tujuan organisasi, dengan komunikasi sebagai kegiatannya yang utama.
Sasaran kegiatan humas adalah publik intern dan publik ekstren, sedangkan
tujuannya adalah terbinanya hubungan harmonis antara organisasi dengan publik
tersebut.
Pubik intern dan ekstern yang menjadi sasaran itu amat
kompleks, dan manajemen suatu organisasi yang harus didukungnya sangat rumit
sehingg, untuk menenganinya secara efektif
dan efesien, humas harus melakukan
kegiatan yang sistematis, efektif
berarti menimulkan hasil yang sesuai dengan harapan, dan efesien mengandung makna tujuan dicapai secara optimal dengan
biaya, waktu, dan personel yang minimal, sedangkan sistematis berarti penusunan
yang runtut secara seksama.
Sistematis kegiatan humas berlangsung menurut tahap-tahap
penelitian, perencanaan, penggiatan, dan penilaian.
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. PENELITIAN
Penelitian merupakan tahap pertama
dalam sistematika kegiatan humas. Yang dimaksud dengan penelitian disini adalah
data collecting (pengumpulan data)
dan fact finding (pengkajian fakta).
Kadar intensitas penelitian ditentukan oleh besar kecilnya organisasi.
Pada tahap penelitian ini kahumas
sering dipesamakan dengan perwira intelijen yang bertugas melakukan
penyelidikan. Dalam kegiatan mencari data dan menalaah terdapat persamaan,
bedanya ialah, jika intelijen menangani data dan fakta dalam rangka
menghancurkan musuh, maka kahumas mengelola data dan fakta dalam rangka membina
publik, dalam hubungan ini, yang dikaji adalah faktor-faktor pendukung dan
penghambt yang diperlukan untuk tahap berikutnya, yakni perencanaan.
Dalam kegiatan pengolahan, kahumas
melakukan perbandingan, pertimbangan, pnilaian dan penelitian, sehingga menjadi
informasi yang akurat. Data yang sudah matang, yang kemudian menjadi informasi
itu, dipilih, diklasifikasikan, dipisah-pisahkan, dan dikelompok-kelompokkan,
lalu disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan kelak dalam penggunaannya.
Penelitian dalam humas dapat berjenis
penelitian opini (opinion research) atau penelitian motivasi (motivation
research).
Penelitian opini adalah kegiatan
untuk menyelidiki pendapat yang berbeda mengenai suatu hal atau masalah.
Penelitian motivasi sebagai cabang
dari penelitian pemasaran (marketing research) merupakan kegiatan mecari,
menghimpun, dan mengelola data faktual mengenai kebutuhan dan keinginan publik.
2. PERENCANAAN
Perencanaan sebagai tahap kedua dalam
kegiatan humas meskipun didukung oleh data faktul yang lengkap belum tentu akan
membuat pelaksanaannya efektif apabila tahap ini tidak ditangani dengan
seksama.
Pada tahap perencanaan, kahumas perlu
terlebih dahulu menginvestarisasi masalah untuk selanjutnya mengkorelasikan
aspek yang satu dengan aspek ang lainnya sehingga dalam pelaksanaannya kelak,
masalah-masalah yang menghambat tujuan akan dapat diatasi.
Tahap perencaan ini menghendaki
pemikiran yang matang karena tahap inilah yang menentukan keberhasilan pada
tahap operasionalnya, perencanaan menghendaki penglihatan yang jauh kemuka,
kedalam, dan kesekelilingnya. Pada tahap perencanaan tersebut kahumas perlu
melakukan komunikasi intrapersona, berdialog dengan diri sendiri.
Ø Apakah yang dijadikan tujuan?
Ø Apakah tujuan itu menyenangkan?
Ø Apakaj upaya untuk mencapai tujuan
itu dapat dilakukan dengan personel yang ada?
Ø Faktor-faktor apakah yang dapat
mendukung pencapaian tujuan itu?
Ø Apakah tujuan itu mungkin dicapai?
Ø Faktor-faktor apakah yang mungkin
menghambat perencanaan tujuan tersebut?
Ø Apakah sudah diperhitungkan dengan
kebijaksanaan humas?
Ø Apakah sudah diperhitungkan dengan
kebijaksanaan organisasi?
Ø Apakah tidak menghambat usaha
lainnya?
Ø Dari mana biaya diperoleh?
Ø Apakah akibatnya bila upaya ang
dilakukan gagal?
Ø Kenapa dilakukan sekarang?
Ø Siapa yang harus memberi persetujuan?
Ø Siapa yang harus diberi informasi?
Ø Kapan tujuan itu harus selesai
dilaksanakan?
Menyusun rencana harus berpihak pada fakta. Fakta adalah kenyataan, baik berupa hal yang dilihat
sendiri maupun keterangan yang didapat dari sumber lain.
Rencana harus berbagi menjadi program-program dalam rangka
memecahkan masalah-masalah khusus, tetap terpadu dalam rencana yang merupakan
program induk.
Program merupakan campuran kebijaksanaan dengan produser.
Keijaksanaan sudah digariskan dalam humas yang merujuk padda organisasi tempat
humas itu dioperasikan. Prosedur adalah tata cara yang meliputi pilihan
tindakan unsur ditetapkan salah satu daripadanya.
Rencana dan program yang dituangkan dalam bentuk konsep
merupakan tolak ukur kemampuan seorang kahumas, sejauh mana cakrawala
pemikirannya, dan sejauh mana kelayakannya untuk dioperasikan.
3. PENGGIATAN
Tahap penggiatan adalah pelaksanaan
secara aktif rencana yang telah disusun berdasarkan data faktual yang telah
dikerjakan pada tahap-tahap sebelumnya.
Setiap tugas harus dimulai dengan
mengadakan penelitian untuk mengadakan penelitian untuk mencari data yang
faktual; hasil penelitian ini adalah untuk bahan perencanaan guna dijadikan
pedoman, petunjuk dan pola kegiatan. Dalam penggiatannya ada yang dapat
dilakukan secara santai saja, tidak perlu terburu-buru, ada yang harus segera,
bahkan ada yang harus dikerjakan amat segera.
Fokus kegiatan humas adalah pada
faktor manusia. Merekalah yang harus dibina sehingga bekerja dalam kebersamaan
yang harmonis. Dalam pengelolaan manusia untuk menjadi pelaksana yang andal,
penguasaan kahumas mengenai teknik-teknik komunikasi menjadi amat penting.
4. PENILAIAN
Penilaian merupakan tahap terakhir
dari proses humas yang sering diabaikan oleh kahumas, padahala tahap ini
penting sekali dalam rangkamembina kegiatan humas secara dinamis secara dinamis
spiralistis.
Penilaian berfungsimengkaji
pelaksanaan suatu rencana yang terdiri atas program-program yang dalam
penyusunannya ditujang oleh hasil penelitian ini di telaah, apakah rencana yang
ditunjang oleh hasil penelitian itu dilaksanakan sebagaimana mestinya, dengan
lain perkataan, apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana. Pada tahap penialian,
dilakukan telaah terhadap faktor-faktor penghambat apabila ternyata
pelaksanaannya menjumpai kesulitan menyebabkan tujuan yang ditetapkan pada
perencanaan tidak tercapai.
Belum ada tanggapan untuk "SISTEMATIKA PROSES HUBUNGAN MASYARAKAT"
Post a Comment