1. Definisi Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latinCommunicatio dari induk kata
Communis yang berarti sama, sama di sini maksudnya adalah sama makna. Artinya,
menyamakan ide atau symbol-simbol menjadi satu makna dengan orang lain.
Menurut Charles Colley komunikasi adalah mekanisme yang menyebabkan
adanya hubungan antar manusia dan yang memperkembangkan semua lambang pikiran,
bersama-sama dengan sarana untuk menyiarkannya dalam ruang dan merekamnya dalam
waktu. Ini mencakup wajah, sikap dan gerak-gerik, suara, kata-kata tertulis,
percetakan, kereta api, telegrap, telepon, dan apa saja yang merupakan penemuan
mutakhir untuk menguasai ruang dan waktu.[1]
1. Pola Komunikasi
Organisasi
Secara umum pola komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Saluran komunikasi
formal
Komunikasi formal merupakan komunikasi yang cenderung birokratis
dan ketat, sehingga pengambilan keputusan menjadi lamban.Pesan mengalir melalui
jalan resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau oleh fungsi
pekerjaan.[2] Kaitannya dengan proses penyampaian informasi, terdapat beberapa bentuk, diantaranya:
1) Komunikasi dari atas
ke bawah
Komunikasi ke bawah yaitu suatu penyampaian informasi baik lisan
maupun tulisan, secara langsung maupun
tak langsung, berupa perintah atau penjelasan umum dari atasan kepada
bawahannya. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Robbin yang menjelaskan
sebagai berikut: Komunikasi yang berlangsung dari tingkat tertentu dalam satu
kelompok atau organisasi ke tingkat yang lebih rendah.[3]
Menurut Onong U Effendy
pelaksanaan komunikasi ke bawah, informasi ini dapat berupa:mengadakan rapat,
memasang pengumuman, menerbitkan majalah intern, dan pemberian pujian.
Menurut Katz dan Kahn dalam kajian teori kelompok 3, komunikasi ke
bawah mempunyai lima tujuan pokok[4], yaitu:
o Memberikan pengarahan
atau instruksi kerja tertentu.
o Memberikan informasi
mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan.
o Meberikan informasi
tentang prosedur dan praktik organisasional.
o Memberikan umpan balik
pelaksanaan kerja kepada para anggota.
o Menyajikan informasi
mengenai aspek ideology dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang
tujuan yang ingin dicapai.
Factor yang mempengaruhi komunikasi ke bawah[5] antara lain:
Keterbukaan
Kepercayaan pada tulisan
pesan
Pesan yang berlebihan
Timing (waktu pengiriman
pesan)
Penyaringan pesan
2) Komunikasi dari bawah
ke atas
Komunikasi ke atas yaitu
suatu penyampaian informasi yang mengalir atau berasal dari bawahan
kepada pimpinan/atasan. Prinsip-prinsip komunikasi ke atas menurut Planty dan
Mchaver adalah sebagai berikut[6]: Harus direncanakan, berlangsung terus
menerus, menggunakan saluran yang rutin, menekan kesensitifan dan penerimaan
ide-ide yang menyenangkan dari level yang lebih rendah, pendengaran yang
objektiv, pengambilan tindakan berespon terhadap masalah dan menggunakan
berbagai macam media untuk memajukan informasi.
3) Komunikasi horizontal
Komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi
sejajar /sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara
lain[7]mengkoordinasikan tugas-tugas, saling membagi informasi untuk perencanaan
aktivitas, memecahkan masalah yang timbul diantara orang-orang yang berada pada
tingkatan yang sama, menyelesaikan konflik, menjamin pemahaman yang sama, dan
menegmbangkan sokongan interpersonal. Komunikasi horizontal sering diperlukan
untuk menghemat waktu dan memudahkan koordinasi.
4) Komunikasi diagonal
Komunikasi antara dua tingkat organisasi yang berbeda. Komunikasi
diagonal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya yaitu:
a) Penyebaran informasi
bisa menjadi lebih cepat ketimbang bentuk komunikasi tradisional.
b) Memungkinkan individu
dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam
organisasi.
Dan kelemahannya dapat mengganggu komunikasi yang rutin yang sudah
berjalan sebelumnya.
b. Saluran komunikasi
informal
Komunikasi informal cenderung luwes/fleksibel dan tidak ketat,
berkomunikasi dengan lainnya tanpa memperhatikan posisi mereka dalam
organisasi, maka pengarahan sifat arus informasi pribadi.Jaringan ini biasa di
sebut desas-desus (grapevine).Jaringan juga dapat digunakan oleh para manajer
untuk memonitor para anggotanya dalam melakukan tugasnya.
2. Proses Komunikasi
Menurut Bovee dan Thill dalam kajian teori kelompok 3, proses
komunikasi terdiri dari enam tahap, yaitu:
a. Pengirim mempunyai
suatu ide atau gagasan
b. Pengirim merubah ide
menjadi suatu pesan
c. Pengirim
menyampaikan pesan
d. Penerima menerima
pesan
e. Penerima menafsirkan
pesan
f. Penerima memberi
tanggapan dan umpan balik ke pengirim
3. Munculnya kesalahpahaman komunikasi
a. Masalah dalam
mengembangkan pesan
munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang tebiasa dengan
situasi yang ada atau masih asing dengan audiens, adanya pertentangan
emosional, atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan.
b. Masalah dalam
menyampaikan pesan
munculnya masalah penyampaian pesan dari pengirim ke penerima, dan
masalah yang paling jelas adalah faktor sarana fisik untuk komunikasi.
c. Masalah dalam
menerima pesan
Munculnya persaingan antara penglihatan dan suara, kursi yang tidak
nyaman, lampu kurang terang dan kondisi lain yang mengganggu konsentrasi
audiensi.
d. Masalah dalam
menafsirkan pesan
Karena perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran dan perbedaan
reaksi emosional
4. Memperbaiki
komunikasi
Untuk memperoleh komunikasi yang efektif maka diperlukan beberapa
syarat, yaitu:
a. Persepsi
Memprediksi apakah pesan-pesan ynag disampaikan dapat diterima atau
tidak.
b. Ketepatan
Perlu mengekspresikan sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam
kerangka berpikir agar tepat sasaran.
c. Kredibilitas
o Optimis bahwa audiensnya
adalah orang-orang yang dapat dipercaya.
o Yakin bahwa substansi
atau inti pesan yang ingin disampaikan kepada pihak lain benar-benar akurat dan
dpat dipertanggung jawabkan.
o Memahami dengan baik apa
maksud dan tujuan penyampaian suatu pesan tersebut.
d. Pengendalian
mengendalikan audiensnya saat melakukan komunikasi, agar terlihat
reaksi komunikan.
e. Keharmonisan
menjaga hubungan persahabatan yang baik dengan audiensnya.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang
dihadapi dalam komunikasi dengan memeperhatikan tiga hal sebagai berikut:
a. Membuat pesan secara
lebih berhati-hati dengan memperhatikan maksud dan tujuan berkomunikasi serta
memperhatikan audiens yang akan dituju.
b. Minimalkan gangguan
dalam proses komunikasi
c. Mempermudah umpan
balik.
5. Komunikasi Personal
Komunikasi personal merupakan proses penyampaian pikiran yang
bersifat pribadi. Komunikasi personal diklasifikasikan menjadi:
a. Komunikasi
Intrapersonal
Komunikasi dengan diri sendiri, Jadi seseorang berdialog dengan
dirinya sendiri..
Proses komunikasi intrapersonal:
1) Persepsi, proses di
mana seseorang mulai mengenal sesuatu.
2) Ideasi, proses
pembentukan ide-ide atau citra-citra hasil proses persepsi tadi.
3) Transmisi, Proses
pengiriman atau penyebaran sesuatu dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
b. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi antara seseorang dengan orang lain yang juga seorang
diri secara pribadi. Komunikasi interpersonal diklasifikasikan menjadi:
1) Komunikasi diadik,
komunikasi yang berlangsung antara dua orang.
2) Komunikasi triadik,
komunikasi yang berlangsung antara tiga orang, yang terdiri dari seorang
komunikator dan dua orang komunikan.
Komunikasi interpersonal dinilai sangat ampuh dalam mengubah
komponen jiwa komunikan, sebab:
• Komunikator dapat
mengetahui kerangka referensi komunikan secara penuh dan utuh.
• Komunikan
berlangsung dialogis
• Komunikasi
berlangsung tatap muka
6. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara
seseorang dengan sejumlah orang yang banyaknya lebih dari dua orang di suatu
tempat tertentu.Ada kelompok besar da nada kelompok kecil.Besar kecilnya
kelompok komunikan ditinjau dari intensitas komunikasi yang berlangsung.
1) Komunikasi kelompok
kecil
Kelompok komunikan yang dalam situasi komunikasi terdapat
kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal.Ada beberapa bentuk
komunikasi kelompok kecil dalam proses dan mekanismenya, yaitu:Diskusi panel,
Forum, Simposium, Seminar, dan Brainstorming.
2) Komunikasi kelompok
besar
Komunikasi dengan sekelompok komunikan yang oleh karena jumlahnya
yang besar, situasi komunikasinya tidak memungkinkan terjadinya umpan balik
verbal.
7. Fungsi Komunikasi
dalam Kelompok/Organisasi
Adapun beberapa fungsinya yakni:[8]
a. Fungsi informative
Organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi.
Maksudnya,seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh
informasi yang lebih banyak, lebih baik,dan lebih tepat.
b. Fungsi regulative
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang
berlaku dalam suatu organisasi.
Ada dua hal yang berpengaru terhadap fungsi regulative
Pertama, atasan atau orang yang berada dalam tataran managemen,
yaitu mereka memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang
disampaikan.
Kedua, berkaitan dengan pesan atau message,pesan-pesan regulatif
pada dasarnya berorientasi pada kerja.
c. Fungsi persuasive
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak
akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini,
maka banyak pimpinan lebih suka memersuasi bawahanya dari pada memberi perintah
d. Fungsi integrative
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan
anggota dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan baik.
Belum ada tanggapan untuk " KOMUNIKASI"
Post a Comment