Publik yang dijadikan sasaran amat penting untuk dipahami secara seksama adalah karena
teknik komunikasi yang dilancarkan dan media yang digunakan ditentukan oleh
yang dijadikan sasarannya.
Jangan sampai salah kaprah, ibarat menembak burung
dengan meriam, atau menembak tank baja dengan senapan angin.
Publik sasaran dari kegiatan humas
terdiri dari dua jenis kelompok, yaitu publik intern dan publik ekstern.
1.
Hubungan Dengan
Publik Intern
Publik intern sebagai sasaran humas
terdiri atas orang-orang yang bergiat didalam
organisasi
(perusahaan, instansi, lembaga, badan, dsb) dan secara fungsional mempunyai
tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu.
Sebagai publik intern mereka terdiri
dari kelompok-kelompok tertentu yang tidak selalu sama jenisnyauntuk organisasi
yang satu bila dibandingkan dengan organisasi yang lain.
Misalnya dalam organisasi berbentuk
perusahaan, publik intern meliputi publik karyawan dan publik pemegang saham;
di perguruan tinggi publik internnya meliputi publik karyawan, publik dosen,
publik mahasiswa dan publik dewan penyantun. Tetapi apapun jenis organisasinya,
salah satu publik internnya adalah karyawan.
a.
Hubungan dengan karyawan (employee relations)
Di Indonesia
masih banyak perusahaan dan organisasi-organisasi lainnya yang mengabaikan
karyawan sebagai sasaran kegiatan humas. Fungsi humas tidak berkaitan dengan
penerimaan karyawan baru, pengganjian, kenaikan pangkat, pensiun, tetapi
berkisar pada kegiatan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang harmonis antara
pimpinan organisasi dengan para karyawan. I i dilakukan dengan upaya membina
hubungan yang sudah baik dan upaya mencegah terjadinya hubungan yang retak. Dan
ini dilaksanakan dengan komunikasi.Kominikasi dengan para karyawan bersifat interpersonal-face-to-face-persuasive
communication, yakni komunikasi antar personal secara tatap muka yang
mengandung ajakan.
Sifat hubungan
manuisiawi adalah action oriented atau berorientasi pada kegiatan, yang berarti
bahwa dalam hubungan antara insan-insan yang terlibat itu terdapat kegiatan
oleh insan yang satu agar insan yang lainnya melakukan tindakan tertentu.
Kegiatan itu dilakukan secara luwes dan halus sehingga insan yang dijadikan
sasarannya bersedia melakukannya dengan penuh kesadaran. Dan ini adalah
kegiatan komunikasi persuasif.
Para ahli
hubungan manusiawi berpendapat bahwa kunci hubungan manusiawi adalah mitivasi.
Motivasi (motivation) adalah kegiatan
yang membangkitkan motivf (motive), yakni dorongan untuk melakukan sesuatu.
Dengan demikian human relations dalam kegiatan employee relations di suatu
organisasi adalah komunikasi persiasif motivatif.
Seorang kehumas
akan berhasil dalam pelaksanaan hubungan dengan karyawan apabila ia memahami
kebutuhan para karyawan. Berikut ini adalah jenis-jenis kebutuhan yang
diketengahkan oleh ahli-ahli kenamaan.
1)
Dr.
Walter Langer :
·
Kebutuhan
fisik (physical needs),
·
Kebutuhan
sosial (social needs),
·
Kebutuhan
egoistik (egoistic needs).
2)
Abraham
Maaslow :
·
Kebutuhan
fisiologis (physiologis needs),
·
Kebutuhan
keamanan (safety needs),
·
Kebutuhan
cinta (love needs),
·
Kebutuhan
penghargaan (esteem needs),
·
Kebutuhan
mewujudkan sendiri (self-actualization needs).
Komunikasi dapat
dilakukan oleh kahumassecara lisan ataupun melalui media. Dengan keterampilan
berkomunikasi, kahumas di satu pihak dapat menjadi mediator untuk menyalurkan
perasaan para karyawan kepada pimpinan dan di lain pihak sebagai motivator,
untuk membangkitkan daya juang untuk berpartisipasi.
b.
Hubungan dengan pemegang saham
Hubungan dengan
para pemegang saham harus selalu dibina dalam rangka menumbuhkan kepercayaan
mereka kepada perusahaan. Komunikasi dalam rangka pembinaan hubungan dengan
pemegang saham (Stockholder relation) antara lain :
1)
Menyatakan
selamat kepada pemegang saham baru
2)
Mengirimkan
berkala organisasi
3)
Menyampaikan
laporan tahunan
2.
Hubungan Dengan
Publik Ekstern
Publik ekstern sebagai sasaran kegiatan
humas terdiri dari orang-orang atau anggota-anggota masyarakat di luar
organisasi, baik yang ada kaitannya dengan organisasi maupun yang diharapkan
atau diduga ada kaitannya dengan organisasi.
a.
Hubungan dengan pelanggan (customer relations)
Bagi suatu
perusahaan pelanggan itu merupakan faktor yang teramat penting, jelas sekali,
sebab maju-mundurnya suatu perusahaan ditentukan oleh pelanggan.
b.
Hubungan dengan komunitas (community relations)
Wilbur J. (Bill)
Peak dalam karyanya, “Community Relations”, yang dimuat dalam Lesly’s Public
Relations Handbook, mendefinisikan hubungan
dengan komunitas sbb : sebagai fungsi
hubungan masyarakat merupakan partisipasi suatu lembaga yang berencana, aktif
dan sinambung dengan dan didalam suatu komunitas untuk memelihara dan membina
lingkunganya demi keuntungan kedua pihak, lembaga, dan komunitas.
Cutlip dan Center dalam
bukunya, Effective Public Relations mengatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan
hubungan dengan komunitas, penting diketahui apa yang didambakan kamunitas bagi
kesejahterahan. Akan tercakup dalam sebelas unsure berikut:
1. Kesejahterahan komersial prosperity
2. Dukungan agama
3. Lapangan kerja
4. Fasilitas pendidikan yang memadai
5. Hukum, ketertiban, dan keamanan facilities
6. Pertumbuhan penduduk
7. Perumahan beserta kebutuhanya yang sesuai
8. Kesempatan berekreasi dan berkebudayaan yang
bervariasi
9. Perhatian terhadap keselamatan umum
10. Penanganan kesejahterahan yang progresif
11. Pemerintahan ketataprajaan yang cakap
Partisipasi yang dikemukakan
oleh Prof. Dr. Santoso S. Hamidjo, M.Sc. dan A.Iskandar yaitu:
a) Partisipasi buah pikiran
b) Partisipasi tenaga
c) Partisipasi harta benda
d) Partisipasi keterampilan dan kemahiran
e) Partisipasi social
c. Hubungan dengan pemerintah
(government relations)
Seorang pelaksana hubungan dengan
pemerintah mempunyai dua jenis kegiatan, yakni :
1) Menguasai
peraturan-peraturan pemerintah
2) Membina
hubungan dengan instansi pemerintah. Misalnya kantor polisi, kantor pajak,
kantor telepon, Bank, PLN. Dapat dilakukan dengan:
a) Beranjang
karya
b) Mengirim
kalender, agenda, berkala organisasi, dan bahan publikasi
c) Mengirimkan
kartu lebaran atau kartu natal
d) Mengucapkan
selamat
e) Menyatakan
belasungkawa
f) Menyelenggarakan
sparing
g) dll
d. Hubungan dengan media massa (mass
media relations)
Dalam zaman modern ini, peranan
media massa yang begitu ampuh dalam penyebarluasan informasi, tidak mungkin di
abaikan oleh humas dalam organisasi apapun. Kegiatan humas tidak akan berhasil
tanpa dukungan media massa.
Pers
khususnya dengan media masa umumnya dapat dimanfaatkan oleh kehumasan dengan
berbagai cara:
1.
Jumpa pers
2.
Wisata pers
3.
Siaran pers
4.
Periklanan
Belum ada tanggapan untuk "KLASIFIKASI HUBUNGAN DENGAN PUBLIK SASARAN"
Post a Comment