HAL LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KANTOR
Salah satu yang menjadi hal penting yang
berhubungan dengan administrasi kantor
yaitu ergonomics.
Ergonomi
berasal dari kata ergon dan nomos. Ergon berarti kerja, nomos berarti aturan
atau hukum.
Dengan demikian ergonomics diartikan sebagai aturan dalam bekerja. Ergonomics
adalah suatu studi ilmiah tentang hubungan karyawan dengan lingkungan fisik
termasuk di dalamnya hubungan dengan kantor dan segala peralatan serta sistem
yang digunakan.
Implikasinya dalam kehidupan ialah bahwa di dalam
melaksanakan pekerjaan itu hendaknya manusia selalu menyadari bahwa ada aturan
kerja yang harus dituruti. Menurut difinisi tersebut prinsip dasar dalam
ergonomics ialah menyesuaikan manusia dengan pekerjaannya. Jika hal itu tidak
dapat dipenuhi maka akan disesuaikan pekerjaan dengan manusianya. Manusia bukan
hanya harus mendapatkan pekerjaan, tetapi pekerjaan yang diperoleh itu harus
mampu memelihara harkat dan harga dirinya sebagai manusia. Dengan kata lain
pekerjaannya harus manusiawi. Dimana di dalamnya terkandung pengertian adanya
jaminan keselamatan, keamanan dan kenyamanan selama bekerja.
Di dalam ergonomics terkandung
makna penyerasian jenis pekerjaan dan lingkungan kerja terhadap tenaga kerja
atau sebaliknya. Hal ini terkait dengan penggunaan teknologi yang tepat, sesuai
dan serasi dengan jenis pekerjaan serta di dukung oleh penggunaan teknologi
yang tepat, sesuai dan serasi dengan jenis pekerjaan serta diperlukan pemahaman
tentang bagaimana caranya memanfaatkan manusia sebagai tenaga kerja seoptimal
mungkin sehingga diharapkan tercapai efisiensi, efektivitas dan produktivitas
yang optimal.
Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa ergonomics merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan mencari
pemecahan persoalan yang menyangkut faktor manusia dalam proses produksi. Dapat
dikatakan pula ergonomics sebagai teknologi untuk mendesain / mengatur kerja.
Sedangkan ruang lingkup ilmu ergonomics meliputi sejumlah aplikasi beberapa
ilmu lain yang saling mendukung, seperti ilmu anatomi, ilmu faal, ilmu
psikologi, ilmu teknik dan sejumlah ilmu lain yang secara bersama-sama
menempatkan faktor manusia sebagai fokus utama dalam rangkaian kerja yang
terdapat dalam sistem kerja, dimana sebagai salah satu faktor penentu
keberhasilan kerja.
Ada beberapa aspek dalam
penerapan ergonomics yang perlu diperhatikan, antara lain :
1.
Faktor manusia
Penataan dalam sistem
kerja menuntut faktor manusia sebagai pelaku / pengguna menjadi titik
sentralnya. Ada beberapa faktor pembatas yang tidak boleh dilampaui agar dapat
bekerja dengan aman, nyaman dan sehat, yaitu :
a.
Faktor dari dalam (internal
factors)
Yang berasal dari dalam
diri manusia seperti umur, jenis kelamin, kekuatan otot, bentuk dan ukuran
tubuh, dll.
b.
Faktor dari luar (external
factor)
Yang dapat mempengaruhi
kerja atau berasal dari luar manusia, seperti penyakit, gizi, lingkungan kerja,
sosial ekonomi dan adat istiadat, dll.
2.
Faktor Anthropometri
Pengukuran yang sistematis
terhadap tubuh manusia, terutama seluk beluk baik dimensional ukuran dan bentuk
tubuh manusia. Antropometri yang merupakan ukuran tubuh digunakan untuk
merancang atau menciptakan suatu sarana kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh
penggunanya. Ukuran alat kerja menentukan sikap, gerak dan posisi tenaga kerja,
dengan demikian penerapan antropometri mutlak diperlukan guna menjamin adanya
sistem kerja yang baik. Ukuran alat-alat kerja erat kaitannya dengan tubuh penggunanya.
Jika alat-alat tersebut tidak sesuai, maka tenaga kerja akan merasa tidak
nyaman dan akan lebih lamban dalam bekerja yang dapat menimbulkan kelelahan
kerja atau gejala penyakit otot yang lain akibat melakukan pekerjaan dengan
cara yang tidak alamiah.
3.
Faktor Sikap Tubuh dalam
Bekerja
Hubungan tenaga kerja
dalam sikap dan interaksinya terhadap sarana kerja akan menentukan efisiensi,
efektivitas dan produktivitas kerja. Selain SOP (Standard Operating
Procedures) yang terdapat pada setiap jenis pekerjaan. Semua sikap tubuh
yang tidak alamiah dalam bekerja, misalnya :
·
Sikap menjangkau barang
yang melebihi jangkauan tangannya harus dihindarkan.
·
Penggunaan meja dan kursi
kerja ukuran baku oleh orang yang memiliki ukuran tubuh yang lebih tinggi atau
sikap duduk yang terlalu tinggi sedikit banyak akan berpengaruh terhadap hasil
kerjanya.
4.
Faktor Manusia dan Mesin
Penggunaan teknologi dalam
pelaksanaan produksi akan menimbulkan suatu hubungan timbal balik antara
manusia sebagai pelaku dan mesin sebagai sarana kerjanya. Dalam proses
produksi, hubungan ini menjadi sangat erat sehingga merupakan satu kesatuan.
Secara ergonomis, hubungan antara manusia dengan mesin haruslah merupakan suatu
hubungan yang selaras, serasi dan sesuai.
5.
Faktor Pengorganisasian
Kerja
Pengorganisasian kerja
terutama menyangkut waktu kerja, waktu istirahat, kerja lembur dan lainnya yang
dapat menentukan tingkat kesehatan dan efisiensi tenaga kerja. Diperlukan pola
pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat yang baik, terutama untuk kerja
fisik yang berat. Jam kerja selama 8 (delapan) jam / hari diusahakan sedapat
mungkin tidak terlampaui, apabila tidak dapat dihindarkan, perlu diusahakan
group kerja baru atau perbanyakkan kerja shift. Untuk pekerjaan lembur sebaiknya
ditiadakan, karena dapat menurunkan efisiensi dan produktivitas kerja serta
meningkatnya angka kecelakaan kerja dan sakit.
Ergonomics
juga dapat dilihat dari beberapa faktor dan dilihat dari segi :
a.
Efek Psikologis, seperti :
·
Perabot kantor dan perlengkapannya dihubungkan dengan luas ruangan yang
tersedia, ini mengurangi kelelahan pada saat menggunakannya.
·
Cahaya/ventilasi dan penggunaan lampu ruangan akan membuat karyawan lebih
senang dan betah bekerja.
·
Kondisi temperature, kelembaban udara dalam ruangan serta larangan untuk
tidak boleh merokok.
·
Faktor suara, kebisingan dalam ruangan akan menggangu suasana kerja.
b.
Efek Psikologi, seperti :
·
Ukuran tinggi, besar dan berat dari perabot kantor hrus disesuaikan dengan
keadaan jabatan dan karyawan yang akan menggunakannya.
·
Pengaturan letak perabot, jarak dekat atau jauh dari jangkauan karyawan
perlu diperhatikan, seperti letak telepon, computer, printer dan sebagainya.
c.
Efek Sosiologis, seperti :
·
Adanya pengelompokan pekerja dan system informasi yang cepat dan efektif .
·
Pembentukan tim-tim khusus untuk menyelesaikan suatu proyek / pekerjaan
akan menimbulkan efek sosiologis yang baik.
·
Perhatian terdapat pembentukan spesialisasi, penyediaan ruangan khusus
sehingga dapat menjaga hal-hal yang bersifat pribadi dan rahasia perusahaan
mempunyai pengaruh sosiologis.
d.
Efek Komunikasi, seperti :
·
Memperhatikan alat komunikasi, apakah selalu berhadapan atau menggunakan
elektronik komunikasi seperti telepon, computer, atau papan pengumuman.
Beberapa hal yang berhubungan
dengan ergonomik yaitu :
1. Pengukuran dan Antropometrik
Antropometrik adalah suatu bidang ilmu yang berhubungan dengan pengukuran
tubuh manusia. Misalnya tinggi badan dan jangkauan tangan. Isu - isu mengenai
jangkauan, kenyamanan penglihatan, dan tinggi meja menjadi hal yang sangat
penting untuk diperhatikan.
2.
Aspek Ergonomik dari
stasiun kerja
a. Pemasukan data
Pemasukan data adalah pekerjaan yang
berorientasi pada hard copy, sehingga operator akan jauh lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk melakukan pengetikan dibanding dengan melihat ke
layar tampilan.
o Dari sisi beban otot, pekerjaan pemasukan data memberikan beban yang sangat
besar pada tangan, pergelangan tangan, jari jemari, dan lengan. Penyelesaian
yang baik atas persoalan ini adalah dengan mengurangi beban jari jemari dan
pergelangan tangan dengan memberikan semacam penyangga bagi jari jemari dan
pergelangan tangan.Selain itu posisi pergelangan tangan dan jari jemari harus
tepat, sehingga ketinggian dan posisi papan ketik menjadi faktor yang sangat
penting.
o Dari sisi beban tubuh, terlihat bahwa pekerjaan pemasukan data memberikan
beban yang besar pada punggung dan bahu. Untuk situasi ini, kita memerlukan
kursi yang tepat. Kursi yang digunakan harus dapat memberikan dukungan pada
pinggang dan akan lebih baik lagi apabila tinggi kursi dapat diatur. Selain itu
pekerjaan pemasukan data juga memerlukan penggerakan tubuh, terutama bagain
leher dan kepala untuk melihat ke arah dokumen sumber, sehingga keluhan adanyan
leher yang sakit dapat dipahami.
b. Akuisisi data
Merupakan jenis pekerjaan
yang dapat dikatakan berkebalikan dengan pemasukan data dalam hal karakteristik
bebannya.
Macam-macam pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah
operator telepon, pengatur lalu lintas udara dan petugas pos yang bertugas
dibagian surat elektronik. Dalam pekerjaan-pekerjaan
diatas, para pekerja lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menatap layar
tampilan yang ada dihadapan mereka. Untuk mengurangi beban
visual sebaiknya disediakan layar tampilan dengan kualitas character yang baik,
kontras karakter ke layar yang tinggi, serta kendali kilau yang memadai.
c. Pekerjaan Interaktif
Ragam interaktif dari
pemanfaatan layar tampilan mempunyai variasi yang sangat banyak. Pekerjaan
tersebut bervariasi mulai dari pemrogram komputer dan insinyur perancangan
berbantuan komputer (yang bekerja dengan daya kreatifitas tinggi karena mereka
dapat bergerak leluasa kesana kemari sesuai keinginan mereka) sampai kepada
petugas reservasi yang duduk diam terpaku untuk periode yang cukup lama.
Sehingga terdapat perbedaan yang sangat besar dalam hal tuntutan pekerjaan dan
beban yang mereka harus hadapi pada berbagai jenis operator yang menggunakan
peralatan secara interaktif.
d. Pekerjaan pengolahan kata
Orang-orang yang banyak
bekerja dengan program-program pengolahan katapun juga dapat dikelompkkan
kedalam pekerjaan yang harus mereka lakukan. Pekerjaan pengolahan kata
bervariasi dari mereka yang bekerja sebagi tukang ketik (yang banyak
menghabiskan waktunya untuk mengetik dan sedkit waktu untuk melihat kelayar
komputer, dan hanya sedikit melakukan pengetikan ketika ia harus membetulkan
tulisan yang ada dihadapannya).
3.
Pencahayaan
a.
Cahaya langsung, yang berasal dari matahari yang menerobos masuk lewat jendela atau
berasal dari sumber cahaya buatan, misalnya dari bola lampu.
b.
Cahaya Tak langsung yang dipantulkan oleh:
·
Tembok atau partisi
·
Langit-langit rumah plafon
·
Lantai rumah
·
Bahan-bahan yang ada disekitar
layar tampilan, misalnya pemegang dokumen.
·
Bagian atas dari meja yang
digunakan
·
Pakaian yang digunakan
oleh operator (meskipun sangat kecil)
4. Suhu dan Kualitas Udara
Isu mengenai bertambah
panasnya udara menjadi sangat penting untuk diperhatikan, karena perubahan suhu
udara yang sedikit saja akan mempengaruhi kinerja seseorang. Dalam suhu udara
yang panas menjadi salah satu persoalan umum, selain semakin berkurangnya
konstrasi kerja.
5. Gangguan Suara
Seperti ketika anda duduk sendirian didalam sebuah ruangan berpengontrol
udara (ber-AC) yang ketika anda nyalakan mengeluarkan suara yang lembut. Tetapi
semakin lama suara pengontrol udara tersebut bersuara semakin keras (karena
sudah berumur agak lama) sehingga konsentrasi anda semakin lama semakin buyar
seiring dengan bunyi pengontrol udara yang semakin keras.
6.
Kesehatan dan Keamanan
Kerja
Aspek keamanan dan kenyamanan kerja ketika anda menggunakan stasiun kerja
dapat dipengaruhi oleh kondisi umum kesehatan anda. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kondisi kesehatan yang bervariasi
secara signifikan dapat mempertinggi resiko ketidaknyamanan, kelelahan otot dan
persendian, bahkan cedera, serta sejumlah resiko kesehatan yang lain. Kondisi
kesehatan itu antara lain :
·
Radang persendian
·
Penyakit gula
·
Berat badan yang
berlebihan
·
Darah tinggi
·
Stress
·
Merokok
·
Kehamilan, menopouse dan
kondisi lain yang mempengaruhi tingkat hormon
·
Umur yang semakin
bertambah
·
Kondisi fisik yang jelek
7. Kebiasaan Dalam Bekerja
Selain kondisi kesehatan yang prima, penempatan mebel, peralatan kantor dan
penempatan sumber cahaya, kebiasaan bekerja pun dapat mempengaruhi
kinerja anda selama anda bekerja menggunakan layar tampilan. Agar anda selalu
merasa nyaman dalam bekera, biasakan untuk selalu:
·
Bekerja dalam keadaan
sesantai mungkin dan dalam posisi yang benar. Hindarkan posisi yang dapat
mengakibatkan ketidaknyamanan, bahkan cidera, otot.
·
Mengubah posisi duduk anda
untuk mencegah kelelahan otot.
·
Berdiri dan mengambil
beberapa menit untuk mengendorkan ketegangan otot dann lakukan olahraga ringan beberapa kali sehari.
·
Mengusahakan untuk tidak
mengetik dalam jangka waktu yang lamayang memberikan tekanan fisik yang berat
pada anda.
·
Mengambil istirahat
sejenak secara periodis. Anda akan mendapat pengalaman bahwa istirahat dalam
waktu singkat dan sering jauh lebih bermanfaat dibanding dengan istirahat yang
lama tetapi jarang.
·
Memeriksa kebiasaan kerja
anda dan tipe pekerjaan yang hendak anda lakukan. Bagilah waktu anda untuk
bekerja secara bergantian sehingga anda tidak duduk dalam selang waktu yang
lama atau melakukan satu aktifitas yang sama terus menerus hal ini selain untuk
menghidnari kelelahan juga untuk mencegah dari kejenuhan.
SUMBER :
Alma, Buchari. 2006. Pengantar Bisnis. Bandung : Alpha Bea.
Belum ada tanggapan untuk "Ergonomics"
Post a Comment