Wednesday, August 19, 2015

Pengertian Budaya Perusahaan, Pendekatan Etos dan Budaya Kerja

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia.Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (Soerjanto Poespowardojo,1993).

Jadi budaya adalah semua bentuk yang menjadi hasil ciptaan manusia, semua hal yang menjadi kebijakan atau pegangan hidup bermasyarakat umat manusia, serta semua yang dirasakan oleh manusia, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Perusahaan adalah unit terkecil rumah tangga ekonomi yang melakukan proses produksi riil atau jasa dengan motif profit, kepuasan bathin, yang dijalankan tunduk pada kaidah - kaidah ekonomi didalam sistemnya.
Budaya perusahaan terdiri dari serangkaian nilai danpraktek kerja yang disumbangkan oleh anggota group atauperusahaan yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku anggotanya. Sehingga budaya perusahaan berupa nilai-nilai yang menjadi pegangan pegawai sebagai anggota organisasi dalam menjalankan kewajiban dan perilakunya di dalam organisasi.
Definisi etos, Etos  berasal dari bahasa Yunani yang berarti tempat hidup. Mula-mula tempat hidup dimaknai sebagai adat istiadat atau kebiasaan. Sejalan dengan waktu, kata etos berevolusi dan berubah makna menjadi semakin kompleks. Dari kata yang sama muncul pula istilah ethikos yang berarti teori kehidupan, yang kemudian menjadi etika. Dalam bahasa Inggris, etos dapat diterjemahkan menjadi beberapa pengertian antara lain starting point, to appear, disposition hingga disimpulkan sebagai character. Dalam bahasa Indonesia kita dapat menterjemahkannya sebagai sifat dasar, pemunculan atau watak (K. Bertens,1994).
Etos kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara khas. Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:
1.        Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik, baik waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari kemarin.
2.        Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu merupakan hal yang sangat penting guna efesien dan efektivitas bekerja.
3.        Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan kesungguhan.
4.        Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros, sehingga bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk kedepan.
5.        Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan yang dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah kreativitas diri.          
 Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja (Gering Supriyadi,2003).
Budaya etos kerja  adalah suatu kesadaran dan sikap yang mendasari, memotivasi, memberi arah, serta memberi arti pada seluruh perilaku organisasi yang bersinergi dengan visi dan misi organisasi. Etos Kerja Sangat Ditentukan Oleh Kebijakan, kearifan, Sistem, Dan Nilai Kepercayaan Yang Dianut Organisasi.

Jadi, etos dan budaya kerja merupakan seperangkat sikap atau pandangan mendasar yang dipegang sekelompok manusia untuk menilai bekerja sebagai suatu hal yang positif bagi peningkatan kualitas kehidupan, sehingga mempengaruhi perilaku kerjanya. budaya dan etos kerja pada setiap perusahaan adalah sama. hal ini dapat terlihat dari tujuan masing-masing perusahaan yaitu dapat menjadi perusahaan yang kuat dan hebat dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan di hadapi oleh perusahaan tersebut, baik kemungkinan berhasil ataupun kemungkinan yang akan membuat perusahaan itu hancur. Namun dengan memiliki karyawan yang memiliki dan memegang teguh nilai-nilai spritualitas tersebut, perusahaan tidak perlu khawatir dengan kondisi apapun karna karyawan seperti itu lah yang amat sangat diperlukan oleh setiap perusahaan tinggal bagaimana perusahaan mencari dan memelihara aset berharga tersebut. Seperangkat  pemahaman dan keyakinan terhadap nilai-nilai yang secara mendasar mempengaruhi kehidupan, menjadi prinsip-prinsip pergerakan, dan cara berekspresi yang khas pada sekelompok orang dengan budaya kerjanya serta keyakinan yang sama.

No comments:

Post a Comment