Thursday, August 20, 2015

KLASIFIKASI HUBUNGAN DENGAN PUBLIK SASARAN

     Publik yang dijadikan sasaran amat penting untuk dipahami secara seksama adalah karena teknik komunikasi yang dilancarkan dan media yang digunakan ditentukan oleh yang dijadikan sasarannya.
Jangan sampai salah kaprah, ibarat menembak burung dengan meriam, atau menembak tank baja dengan senapan angin.
            Publik sasaran dari kegiatan humas terdiri dari dua jenis kelompok, yaitu publik intern dan publik ekstern.

1.      Hubungan Dengan Publik Intern
Publik intern sebagai sasaran humas terdiri atas orang-orang yang bergiat didalam
organisasi (perusahaan, instansi, lembaga, badan, dsb) dan secara fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu.
            Sebagai publik intern mereka terdiri dari kelompok-kelompok tertentu yang tidak selalu sama jenisnyauntuk organisasi yang satu bila dibandingkan dengan organisasi yang lain.
            Misalnya dalam organisasi berbentuk perusahaan, publik intern meliputi publik karyawan dan publik pemegang saham; di perguruan tinggi publik internnya meliputi publik karyawan, publik dosen, publik mahasiswa dan publik dewan penyantun. Tetapi apapun jenis organisasinya, salah satu publik internnya adalah karyawan.

a.       Hubungan dengan karyawan (employee relations)
Di Indonesia masih banyak perusahaan dan organisasi-organisasi lainnya yang mengabaikan karyawan sebagai sasaran kegiatan humas. Fungsi humas tidak berkaitan dengan penerimaan karyawan baru, pengganjian, kenaikan pangkat, pensiun, tetapi berkisar pada kegiatan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang harmonis antara pimpinan organisasi dengan para karyawan. I i dilakukan dengan upaya membina hubungan yang sudah baik dan upaya mencegah terjadinya hubungan yang retak. Dan ini dilaksanakan dengan komunikasi.Kominikasi dengan para karyawan bersifat interpersonal-face-to-face-persuasive communication, yakni komunikasi antar personal secara tatap muka yang mengandung ajakan.
Sifat hubungan manuisiawi adalah action oriented atau berorientasi pada kegiatan, yang berarti bahwa dalam hubungan antara insan-insan yang terlibat itu terdapat kegiatan oleh insan yang satu agar insan yang lainnya melakukan tindakan tertentu. Kegiatan itu dilakukan secara luwes dan halus sehingga insan yang dijadikan sasarannya bersedia melakukannya dengan penuh kesadaran. Dan ini adalah kegiatan komunikasi persuasif.
Para ahli hubungan manusiawi berpendapat bahwa kunci hubungan manusiawi adalah mitivasi. Motivasi  (motivation) adalah kegiatan yang membangkitkan motivf (motive), yakni dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian human relations dalam kegiatan employee relations di suatu organisasi adalah komunikasi persiasif motivatif.
Seorang kehumas akan berhasil dalam pelaksanaan hubungan dengan karyawan apabila ia memahami kebutuhan para karyawan. Berikut ini adalah jenis-jenis kebutuhan yang diketengahkan oleh ahli-ahli kenamaan.




1)      Dr. Walter Langer :
·         Kebutuhan fisik (physical needs),
·         Kebutuhan sosial (social needs),
·         Kebutuhan egoistik (egoistic needs).
2)      Abraham Maaslow :
·         Kebutuhan fisiologis (physiologis needs),
·         Kebutuhan keamanan (safety needs),
·         Kebutuhan cinta (love needs),
·         Kebutuhan penghargaan (esteem needs),
·         Kebutuhan mewujudkan sendiri (self-actualization needs).

Komunikasi dapat dilakukan oleh kahumassecara lisan ataupun melalui media. Dengan keterampilan berkomunikasi, kahumas di satu pihak dapat menjadi mediator untuk menyalurkan perasaan para karyawan kepada pimpinan dan di lain pihak sebagai motivator, untuk membangkitkan daya juang untuk berpartisipasi.

b.      Hubungan dengan pemegang saham
Hubungan dengan para pemegang saham harus selalu dibina dalam rangka menumbuhkan kepercayaan mereka kepada perusahaan. Komunikasi dalam rangka pembinaan hubungan dengan pemegang saham (Stockholder relation) antara lain :
1)      Menyatakan selamat kepada pemegang saham baru
2)      Mengirimkan berkala organisasi
3)      Menyampaikan laporan tahunan

2.      Hubungan Dengan Publik Ekstern
Publik ekstern sebagai sasaran kegiatan humas terdiri dari orang-orang atau anggota-anggota masyarakat di luar organisasi, baik yang ada kaitannya dengan organisasi maupun yang diharapkan atau diduga ada kaitannya dengan organisasi.

a.       Hubungan dengan pelanggan (customer relations)
Bagi suatu perusahaan pelanggan itu merupakan faktor yang teramat penting, jelas sekali, sebab maju-mundurnya suatu perusahaan ditentukan oleh pelanggan.

b.      Hubungan dengan komunitas (community relations)
Wilbur J. (Bill) Peak dalam karyanya, “Community Relations”, yang dimuat dalam Lesly’s Public Relations Handbook, mendefinisikan hubungan dengan komunitas sbb : sebagai fungsi hubungan masyarakat merupakan partisipasi suatu lembaga yang berencana, aktif dan sinambung dengan dan didalam suatu komunitas untuk memelihara dan membina lingkunganya demi keuntungan kedua pihak, lembaga, dan komunitas.

Cutlip dan Center dalam bukunya, Effective Public Relations mengatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan hubungan dengan komunitas, penting diketahui apa yang didambakan kamunitas bagi kesejahterahan. Akan tercakup dalam sebelas unsure berikut:
1.      Kesejahterahan komersial prosperity
2.      Dukungan agama
3.      Lapangan kerja
4.      Fasilitas pendidikan yang memadai
5.      Hukum, ketertiban, dan keamanan facilities
6.      Pertumbuhan penduduk
7.      Perumahan beserta kebutuhanya yang sesuai
8.      Kesempatan berekreasi dan berkebudayaan yang bervariasi
9.      Perhatian terhadap keselamatan umum
10.  Penanganan kesejahterahan yang progresif
11.  Pemerintahan ketataprajaan yang cakap

Partisipasi yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Santoso S. Hamidjo, M.Sc. dan A.Iskandar yaitu:
a)      Partisipasi buah pikiran
b)      Partisipasi tenaga
c)      Partisipasi harta benda
d)     Partisipasi keterampilan dan kemahiran
e)      Partisipasi social


c.       Hubungan dengan pemerintah (government relations)
Seorang pelaksana hubungan dengan pemerintah mempunyai dua jenis kegiatan, yakni :
1)      Menguasai peraturan-peraturan pemerintah
2)      Membina hubungan dengan instansi pemerintah. Misalnya kantor polisi, kantor pajak, kantor telepon, Bank, PLN. Dapat dilakukan dengan:
a)      Beranjang karya
b)      Mengirim kalender, agenda, berkala organisasi, dan bahan publikasi
c)      Mengirimkan kartu lebaran atau kartu natal
d)      Mengucapkan selamat
e)      Menyatakan belasungkawa
f)       Menyelenggarakan sparing
g)      dll

d.      Hubungan dengan media massa (mass media relations)
Dalam zaman modern ini, peranan media massa yang begitu ampuh dalam penyebarluasan informasi, tidak mungkin di abaikan oleh humas dalam organisasi apapun. Kegiatan humas tidak akan berhasil tanpa dukungan media massa.
Pers khususnya dengan media masa umumnya dapat dimanfaatkan oleh kehumasan dengan berbagai cara:
1.      Jumpa pers
2.      Wisata pers
3.      Siaran pers
4.      Periklanan


No comments:

Post a Comment